Selamat Menjelajah, Awas Tersesat. hehehe. satu lagi, kasi makan anjing saya yah.

Jumat, 18 Januari 2013

ROTI PASKAH



 

Yang dimaksud roti paskah adalah roti yang dimakan pada saat merayakan paskah. Alkitab menjelaskan bahwa roti yang dimakan pada saat merayakan paskah adalah roti tidak beragi (matzah). Makan roti tidak beragi pada saat merayakan paskah bukanlah ketentuan manusia atau musa, tetapi perintah Tuhan. Dikatakan didalam kel 12:8, “dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti tidak beragi beserta sayur pahit”. Roti paskah harus dipegang atau diperlakukan dengan rasa hormat. Untuk alasan inilah maka roti paskah tidak dipotong dengan pisau, tetapi dipotong pakai tangan, sangat mungkin bahwa Yesus sebagai orang yahudi juga melakukan dengan cara yang sama ketika memegang, mengucap syukur, dan memecahkan roti pada saat perjamuan terakhir itu.

        Bahan pembuat roti paskah adalah dua cangkir tepung dan dua per tiga cangkir air. Cara membuatnya, tepung dan air dicampur, kemudian diremas-remas selama 10 menit sehingga menjadi adonan kental. Adonan itu lalu dipotong menjadi 16 bagian. Masing-masing bagian digulung menjadi bentuk seperti bola. Bola-bola adonan tersebut kemudian digilas dan diratakan pada sebuah papan sehingga terbentuk adonan pipih yang berbentuk lingkaran. Lalu, adonan pipih itu dipanggang selama 7 menit dan akan menjadi roti yang renyah.

        Untuk membuat roti paskah yang halal, tepung yang digunakan harus memiliki sertifikat halal dari perkumpulan rabi-rabi yahudi. Tepung yang digunakan benar-benar tepung yang telah dipantau secara teliti yang disimpan ditempat yg sejuk dan gelap, sehingga terhindar dari fermentasi. Persiapan adonan harus selesai dalam waktu 18 menit, karena diperkirakan setelah itu bisa mengalami fermentasi. Semua peralatan harus bersih dan halal.

        Ada tiga buah roti tidak beragi yang tersedia pada saat perayaan paskah. Ketiga roti tersebut dimasukkan kedalam sebuah kantong rangkap empat. Ada yang menafsirkan bahwa dua roti mewakili roti yang biasa digunakan didalam perayaan sabat dan yom tov atau hari raya. Satu roti lagi sebagai “roti penderitaan”. Ada juga yang menafsirkan bahwa ketiga roti itu melambangkan tiga kelas masyarakat yahudi, yaitu iman, lewi, dan orang-orang israel. Pada waktu kisah keluarnya bangsa israel dari mesir dibacakan, roti yang ditengah dikeluarkan dari tempatnya, diangkat dan dibelah dua. Setengah bagian dibungkus kain dan disembunyikan oleh pemimpin perjamuan. Ini disebut “afkomen” artinya yang datang kemudian. Para rabi menjelaskan bahwa “afkomen” adalah roti yang akan dimakan terakhir kali sebagai makanan penutup. Tetapi, bagi yang lain, “afkomen” mengandung makna rohani, yaitu melambangkan kedatangan Mesias kembali. Bagi kita orang kristen, tentu jelas menggambarkan akan kedatangan Yesus yang kedua kali.
Sumber: manna sorgawi april 2012 no. 169 tahun XV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar