Selamat Menjelajah, Awas Tersesat. hehehe. satu lagi, kasi makan anjing saya yah.

Senin, 28 Januari 2013

JANGAN GANTI SAHABAT LAMA !!

Dalam dunia kepelatihan sepakbola dikenal pakem, "Don't Change Your Winning Team", artinya jangan ganti Tim Pemenang anda ! tantangan terberat dalam melatih olahraga beregu adalah menyatukan sejumlah individu menjadi sebuah kesatuan yang solid dan saling memahami. Sulit mengharap kemenangan ketika kekompakan belum terbangun. Namun sekali kekompakan terbentuk, datangnya kemenangan hanya tinggal masalah waktu. Ketika kemenangan berhasil diraih dan kekompakan tetap dijaga, tim menjadi susah untuk dikalahkan. Dalam situasi kondusif seperti ini, para pelatih biasanya enggan mengambil risiko dengan membongkar-pasang tim yang sudah jadi. Tim yang hebat biasanya tidak pernah diisi oleh orang-orang bertipe sejenis. Ada beragam tipe orang dengan kelebihan masing-masing yang akan membuat tim menjadi sebuah kekuatan super. Setiap orang di dalam tim harus mengetahui fungsinya masing-masing dan kemudian melaksanakan tugasnya secara bertanggung jawab.

Prinsip yang sama juga berlaku dalam dunia pelayanan. Ada banyak contoh kelompok pelayanan yang terbentuk dari persahabatan dua orang atau beberapa orang. Kesamaan visi biasanya menjadi alasan terbesar dalam memulai sebuah pelayanan. Ketika pelayanan mulai menjadi besar, tantangan pun mulai muncul satu per satu. Di sinilah ujian yang sesungguhnya dimulai: Ujian terhadap kelanggengan pelayanan serta ujian terhadap kualitas persahabatan dari para pendiri pelayanan. Sering kita temukan, ketika sebuah pelayanan atau gereja mulai bertambah besar, para pendiri mulai kesulitan untuk berjalan bersama. Saat ego mulai mendapat tempat, mudah bagi kita untuk mendepak para sahabat dan menggantikannya dengan orang-orang baru. sejenak kita lupa bahwa kekuatan persahabatanlah yang membuat kita kuat melewati badai persoalan selama ini. Dibutuhkan kerendahan hati dalam melayani Tuhan (Kis20:19). Selama kita masih di dunia, konflik akan selalu ada. Konflik bukan hanya ada di dalam dunia sekuler, juga dalam pelayanan. Bentuknya bisa perbedaan pendapat atau sudut pandang. Perbedaan pandangan seyogianya tidak membuat kita terpecah, melainkan bertambah kuat karena sudut pandang semakin banyak.

Menyingkirkan sahabat lama dan menggantikannya dengan orang baru mungkin gampang dilakukan, tetapi dampaknya akan sangat berbeda. Butuh waktu untuk menyesuaikan diri satu sama lain. Persahabatan dan nilai-nilai kemanusiaan adalah lebih bermakna dibandingkan pencapaian yang sudah kita raih. "Persahabatan adalah satu jiwa untuk dua tubuh" demikian yang usdah dikatakan Aristoteles. Ketika jiwa sudah menjadi satu, ego seharusnya bisa diturunkan. Mari memandang kepada kepentingan yang lebih besar, yakni keutuhan persahabatan dan kelangsungan pelayanan yang sudah dibina bertahun-tahun. Firman Tuhan di 1 Ptr 3:8 mengingatkan kita untuk tetap seia sekata, seperasaan, saling mengasihi, dan rendah hati.

Selasa, 22 Januari 2013

SELALU ADA UNTUK SAHABAT

Dalam sejarah olahraga dunia, khususnya olahraga beregu, dikenal beberapa duet atau pasangan yang menjadi andalan timnya untuk mendulang kemenangan. Sebut saja Romario-Bebeto di Tim Nasional Brasil dan Michael Jordan-Scottie Pippen di klub Chicago Bulls. uniknya, kedua pasangan ini bukan hanya kompak saat bertanding, mereka juga menjadi sahabat di luar lapangan.

Nama Romario-Bebeto sontak terkenal ketika berhasil membawa Tim Nasional Brasil memenangkan Piala Dunia 1994. Ada satu ciri khas dari duo Brasil ini yang selalu menarik perhatian, yaitu umpan "Backheel" mereka, sebuah teknik mengumpan bola dengan menggunakan tumit, tanpa melihat teman yang hendak diberikan umpan. Selain membutuhkan teknik tinggi dan timing yang tepat, umpan backheel juga membutuhkan kekompakan yang sangat tinggi untuk benar-benar yakin bahwa pasti ada teman di belakang yang siap menerima umpan. Sedangkan duet Michael Jordan-Scottie Pippen akan selalu dikenang publik bola basket dunia, karena prestasinya membawa klub Chicago Bulls menjuarai liga basket AS (NBA), 3 kali berturut-turut. bukan hanya itu, duet ini juga bergasil membawa Tim Nasional AS memenangkan medali emas di Olimpiade Barcelona 1992.

Kalau duet Romario-Bebeto dikenal dengan umpan "backheel" mereka, maka duet Michael Jordan-Scottie Pippen dikenal dengan "blind-passing", rekannya pasti siap untuk menerima bola lalu memasukkannya ke dalam keranjang lawan. Rahasia sukses Romario-Bebeto dan Michael Jordan-Scottie Pippen adalah sebuah keyakinan bahwa rekannya pasti selalu ada dan siap untuk menerima umpan yang diberikan. Butuh waktu yang lama untuk membangun perasaan sejiwa seperti ini.

Esensi tertinggi dari sebuah persahabatan adalah keyakinan bahwa saya selalu ada buat kamu dan kamu selalu ada buat saya, termasuk dalam masa tersulit sekalipun. sahabat adalah orang yang selalu berjalan bersama kita dalam segala situasi. Amsal 17:17 berkata. "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran".

Sahabat sejati adalah mereka yang peka melihat perasaan sahabatnya. Tanpa perlu diceritakan secara lugas. Cukup dengan melihat bahasa tubuh dan raut wajah, kita sebenarnya bisa dengan cepat dan memberi respons yang tepat kepada sahabat kita yang sedang punya masalah besar. Ada kalanya, seorang sahabat jauh lebih peka dibandingkan saudara sendiri (Ams 18:24). Mulai hari ini, marilah berlatih untuk selalu pela ketika sahabat kita sedang mempunyai masalah, serta selalu ada ketika ia membutuhkan kehadiran kita. !



dikutip dari Manna Sorgawi, April 2012

Jumat, 18 Januari 2013

ROTI PASKAH



 

Yang dimaksud roti paskah adalah roti yang dimakan pada saat merayakan paskah. Alkitab menjelaskan bahwa roti yang dimakan pada saat merayakan paskah adalah roti tidak beragi (matzah). Makan roti tidak beragi pada saat merayakan paskah bukanlah ketentuan manusia atau musa, tetapi perintah Tuhan. Dikatakan didalam kel 12:8, “dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti tidak beragi beserta sayur pahit”. Roti paskah harus dipegang atau diperlakukan dengan rasa hormat. Untuk alasan inilah maka roti paskah tidak dipotong dengan pisau, tetapi dipotong pakai tangan, sangat mungkin bahwa Yesus sebagai orang yahudi juga melakukan dengan cara yang sama ketika memegang, mengucap syukur, dan memecahkan roti pada saat perjamuan terakhir itu.

        Bahan pembuat roti paskah adalah dua cangkir tepung dan dua per tiga cangkir air. Cara membuatnya, tepung dan air dicampur, kemudian diremas-remas selama 10 menit sehingga menjadi adonan kental. Adonan itu lalu dipotong menjadi 16 bagian. Masing-masing bagian digulung menjadi bentuk seperti bola. Bola-bola adonan tersebut kemudian digilas dan diratakan pada sebuah papan sehingga terbentuk adonan pipih yang berbentuk lingkaran. Lalu, adonan pipih itu dipanggang selama 7 menit dan akan menjadi roti yang renyah.

        Untuk membuat roti paskah yang halal, tepung yang digunakan harus memiliki sertifikat halal dari perkumpulan rabi-rabi yahudi. Tepung yang digunakan benar-benar tepung yang telah dipantau secara teliti yang disimpan ditempat yg sejuk dan gelap, sehingga terhindar dari fermentasi. Persiapan adonan harus selesai dalam waktu 18 menit, karena diperkirakan setelah itu bisa mengalami fermentasi. Semua peralatan harus bersih dan halal.

        Ada tiga buah roti tidak beragi yang tersedia pada saat perayaan paskah. Ketiga roti tersebut dimasukkan kedalam sebuah kantong rangkap empat. Ada yang menafsirkan bahwa dua roti mewakili roti yang biasa digunakan didalam perayaan sabat dan yom tov atau hari raya. Satu roti lagi sebagai “roti penderitaan”. Ada juga yang menafsirkan bahwa ketiga roti itu melambangkan tiga kelas masyarakat yahudi, yaitu iman, lewi, dan orang-orang israel. Pada waktu kisah keluarnya bangsa israel dari mesir dibacakan, roti yang ditengah dikeluarkan dari tempatnya, diangkat dan dibelah dua. Setengah bagian dibungkus kain dan disembunyikan oleh pemimpin perjamuan. Ini disebut “afkomen” artinya yang datang kemudian. Para rabi menjelaskan bahwa “afkomen” adalah roti yang akan dimakan terakhir kali sebagai makanan penutup. Tetapi, bagi yang lain, “afkomen” mengandung makna rohani, yaitu melambangkan kedatangan Mesias kembali. Bagi kita orang kristen, tentu jelas menggambarkan akan kedatangan Yesus yang kedua kali.
Sumber: manna sorgawi april 2012 no. 169 tahun XV

Kamis, 17 Januari 2013

SAHABATKU MATI BAGIKU

Legenda persahabatan Phytias dan Damon dari Yunani yang sangat terkenal itu difilmkan pada tahun 19662. Phytias dan Damon adalah murid Phytagoras (570-495 SM). Mereka Pergi berlayar ke Siracusa, Italia. Phytias ditangkap dan didakwa melawan diktator Dionisius I, dan ia dihukum mati. Phytias menerima hukuman ini namun mohon diizinkan pulang untuk menemui keluarganya. Dionisius tidak mengizinkannya karena takut ditipu oleh Phytias. Phytias lalu memanggil damon dan memintanya untuk menggantikan tempatnya sebagai seorang yang terhukum mati. Jika Phytias tidak pulang, Damon yang akan dipancung. Damon setuju dan Phytias dibebaskan.

Seperti dugaan Doinisius, sampai waktu yang ditetapkan Phytias tidak pulang. Akhirnya Damon disiapkan untuk menjalani hukuman pancung. tetapi sesaat sbelum algojo mengeksekusi Damon, Phytias muncul. Ia meminta maaf kepada sahabatnya karena keterlambatannya. Ia terlambat karena kapalnya ditangkap perompak dan ia dilemparkan ke laut. dengan susah payah, ia berenang ke pantai untuk memenuhi janjinya.

Melihat persahabatan mereka yang sungguh-sungguh saling mempercayai, sehingga Damon bersedia mati bagi Phytias, hati Dionisius tersentuh. akhirnya ia membebaskan Phytias dan Damon.