Raja SonakMalela, Raja yang Memperhatikan Keturunanya

Raja Sonak Malela, memiliki nilai “Raja” dalam dirinya sebagai pemikir. Monumen Raja SonakMalela berlokasi di Ibu kota Kabupaten Toba Samosir BALIGE–Sumatera Utara.

Pemikiran dan pesan yang ditinggalkan untuk kita pomparan Raja SonakMalela harus dikenang dan dipanuti. Itu adalah suatu keharusan bagi keturunan Raja SonakMalela.

Pesan apa yang ditinggalkan Raja SonakMalela?

Opung ta Raja SonakMalela meninggalkan pesan untuk Semua Keturunannya dari marga Simangunsong, Marpaung, Napitupulu dan Pardede. Raja SonakMalela harus selalu dikenang bukan hanya sebagai leluhur yang menurunkan 4 marga Besar, melainkan juga pesannya yang cukup terkenal,

demikian bunyinya:

I. S I S A D A R O H A

            S I S A D A L U L U A N A K
            S I S A D A L U L U B O R U
            S I S A D A L U L U T A N O
            S I S A D A P A N G K I L A L A A N

II. A N A K N A S O J A D I M A S I B O L A – B O L A A N
            B O R U N A S O J A D I M A S I T I N D I A N
            I N G K O N S A D A
            S O N G O N D A I O N A E K
            N D A N G M A R D U A
            S O N G O N D A I O N T U A K
 

Artinya: 

Bersatulah anak-anak Lelaki

Bersatulah anak-anak Perempuan

Bersatulah mewarisi Tanah Leluhurmu

Bersatulah dalam Tekad dan Cita-citamu

Anak-anak lelakimu tidak bolah saling Mendengki

Anak-anak Perempuanmu tidak bolah saling Memadu

Harus bersatu

Seperti Rasanya Kesejukan Air Minum

Tidak Mendu

Seperti Rasanya Air Nira.

      Pesan Raja SonakMalela ini yang disampaikan sekitar 500 tahun silam kepada keturunannya disaat masyarakat peka terhadap perpecahan. Bila dikaji secara dalam, arti “Sisada Lulu” adalah persatuan dan kesatuan. Ini tidak hanya terbatas pada anak-anak Raja SonakMalela melainikan dalam cakupan yang luas, seperti seluruh orang batak atau bahkan bangsa Indonesia.

         Bila kita ingat isi Sumpah Pemuda: Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia, apakah tidak  mirip dengan pesan Raja SonakMalela itu…?

“ Sisada Lulu Anak, Sisada Lulu Boru,” artinya “Satu Putra, Satu Putri,” dan dalam cakupan luas bisa juga “Satu Bangsa”.

“ Sisada Lulu Tano” artinya ”Satu Tanah Air (Satu Nusa)”

“ Sisada Pangkilalaan” artinya “Satu Tekad, Satu Cita-cita.”

“Anak naso Masibola-bolaan,” artinya “Turunan lelaki hendaknya tidak saling memecah-belah.

” Dan Boru Nasojadi Masitindian” artinya “Anak Perempuan jangan mau sama-sama dimadu”

             

Setelah 500 tahun berlalu, tidak mustahil bahwa pesan ini telah dilupakan. Atau mungkin hanya sekedar kenangan saja, sementara saat ini dunia atau Indonesia semakin memerlukan peranan keturunan Raja SonakMalela yang berjumlah ratusan, ribuan atau bahkan sudah jutaan orang di dunia ikut mengambil bagian dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Dunia yang dilanda globalisasi, informasi, persaingan dan konsumeritas menjadikan manusia individualistis, egois dan hal lain yang jauh dari kebersamaan.

            Semangat persatuan yang telah dipesankan Raja SonakMalela sudah saatnya disebar luaskan kembali dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hei...! Pomparan SonakMalela. Wahai... generasi muda SonakMalela yang ada diseluruh nusantara dari Sabang sampai Merauke, pulau sumatera, jawa, kalimantan, bali, sulawesi, NTT, dan irian jaya atau di seluruh dunia! Mari menjadi penerus yang mampu bersaing dan maju, berkualitas, bijaksana dan tetap menjaga amanat persatuan dari opung ta Raja SonakMalela. Ingat pesan yang disampaikan Raja SonakMalela, “Bersatulah, saling tolong menolong, dan jauhkan perpecahan. Jadilah Raja ditengah masyarakat seperti Raja SonakMalela yang memperdulikan keturunannya.